Pekerja Sebagai Admin

Terjadi kesalahan. Tunggu sebentar dan coba lagi.

Yudha Wahyu Palupi Bagus Tejowono (36), pekerja migran asal Desa Gelam, Candi, Sidoarjo jadi korban penipuan pekerjaan di Kamboja. Ia dipaksa menjadi admin judi online.

Videonya yang meminta tolong untuk dipulangkan viral di media sosial. Dalam video tersebut, ia mengaku jadi korban penipuan pekerjaan bersama sejumlah tenaga kerja migran lainnya.

Sunariya (62), mertua Yudha membenarkan bahwa video yang beredar merupakan menantunya. Ia berangkat kerja ke Kamboja setelah keluar dari pabrik plastik di Krian, Sidoarjo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yudha itu menantu saya, dia memiliki dua anak. Dulunya kerja di pabrik plastik di Krian kemudian dia keluar beberapa bulan lalu. Setelah menganggur dia mencari pekerjaan di luar negeri," kata Sinariya ditemui di rumahnya, Rabu (18/9/2024).

Yudha terjebak di Kamboja berawal saat mendapatkan informasi lowongan pekerjaan di sebuah akun Facebook. Akun itu menawarkan pekerjaan sebagai customer service.

Rupanya, Yudha tertarik. Apalagi, saat itu tergiur dengan nominal gaji yang ditawarkan. Dari situ, Yudha kemdian intens berkomunikasi admin akun Facebook tersebut agar bisa berangkat ke Kamboja.

Menurut Sunariya, niat kerja di Kamboja itu sempat dilarang oleh anaknya atau istri Yudha. Namun Yudha bergeming dan tetap berangkat.

"Anak saya bilang mending di sini jadi kurir atau apa gitu asal bisa ada penghasilan," beber Sunariya.

Masih kata Sunariya, sebelum berangkat ke Phnom Penh, ibu kota Kamboja, Yudha diketahui sempat ke Bojonegoro. Beberapa minggu setelahnya, baru Yudha telah tiba di Phnom Penh dan mengabari telah ditipu.

"Kemudian selang beberapa minggu anaknya ditelepon oleh Yudha dan menceritakan bahwa tertipu pekerjaan. Bahkan Yudha terjebak di Imigrasi Kamboja dan tidak mendapatkan kehidupan yang layak," kata Sunariya sambil menangis.

"Yudha sempat minta kiriman uang Rp 30 juta agar dirinya bisa pulang ke tanah air, mendengar kabar tersebut saya sedih uang dari mana," imbuh Sunariya.

Dari informasi yang dihimpun diketahui, setibanya di Kamboja korban dan beberapa WNI yang menjadi TKI dijemput oleh orang berseragam. Di sana, paspor dan HP korban diminta oleh pihak tersebut untuk pengurusan visa.

Saat dikembalikan HP diketahui dalam kondisi sudah restart. Sehingga kontak dan bukti chat dengan pihak pemberi pekerjaan hilang. Selama beberapa hari rupanya korban diminta menjadi admin judi online. Sempat menolak tapi korban dipaksa dan diancam.

Bahkan korban sempat meminta bantuan perwakilan pemerintah Indonesia di Kamboja tapi tidak diperhatikan. Korban mencoba kembali tapi tertahan oleh pihak imigrasi.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Sidoarjo Ainun Amalia mengatakan pihaknya akan menyelidiki agen atau penyalur TKI yang membuat korban terjebak di Kamboja.

"Kita koordinasikan juga dengan BP3MI dan kepolisian untuk menindaklanjuti apakah ilegal agen atau penyalur tersebut," kata Ainun.